Kekerasan seksual merupakan persoalan krusial yang dapat terjadi pada berbagai lapisan masyarakat. Pencegahan menjadi langkah strategis untuk melindungi remaja sebagai generasi penerus bangsa dari perilaku menyimpang dan tindakan berisiko. Pendidikan berperan penting dalam memperkuat ketahanan remaja agar mampu menolak serta mencegah kekerasan seksual.
Kegiatan pengabdian dipimpin oleh Rapotan Hasibuan, S.K.M., M.Kes sebagai ketua (Dosen FKM UINSU), didukung oleh Siti Kholijah, M.E (Dosen STAIN Madina), dan Nuraisyah Wulandari Panjaitan (mahasiswa FKM UINSU) sebagai asisten. Kehadiran Putra Apriadi Siregar, S.K.M., M.Kes yang merupakan Dosen Gizi sekaligus Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LPPM UINSU memberikan pendampingan langsung dalam pelaksanaan kegiatan.
Tujuan pengabdian berfokus pada pengembangan program pendidikan seksualitas komprehensif yang efektif meningkatkan pemahaman, keterampilan, serta kesadaran remaja Thamivitya Mulniti School dalam menghadapi, mencegah, dan menanggulangi kekerasan seksual. Program dirancang untuk memperkuat pemahaman tentang pentingnya perlindungan diri dari ancaman kekerasan seksual.
Tim pengabdian memperoleh sambutan hangat dari pihak sekolah. Dukungan disampaikan oleh H. Abdur Rohman Topa selaku Ketua Yayasan, H. Razi Ben Sulong sebagai Kepala Sekolah, serta Ustadz Arfan Mafa’ selaku pengajar sekaligus Humas Ma’had. Pihak yayasan menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi dosen dan mahasiswa yang hadir memberikan edukasi pencegahan kekerasan seksual pada remaja.
Pelaksanaan kegiatan berlangsung secara interaktif melalui sambutan, pre-test, pemaparan materi, permainan edukatif, serta post-test. Media permainan Ular Tangga digunakan sebagai sarana pembelajaran dengan pesan-pesan edukasi kesehatan reproduksi. Antusiasme siswa meningkat karena aktivitas belajar dikemas menyenangkan melalui kerja sama kelompok.
Pengabdian internasional ini mencerminkan komitmen Fakultas Kesehatan Masyarakat UINSU bersama STAIN Madina dalam memperluas peran dosen dan mahasiswa pada ranah pengabdian lintas negara. Harapan utama kegiatan ini terletak pada terciptanya peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku positif di kalangan remaja.
